Oyot: Antara Kejadian Aneh dan Kepercayaan Mitos Ditabrak Burung Saat Naik Motor

Mitos Ditabrak Burung Saat Naik Motor
Written by Kak Oyot in Mitos.

Bagi sebagian orang, kejadian ditabrak burung saat sedang mengendarai motor mungkin terdengar seperti kecelakaan biasa yang tidak sengaja. Namun di banyak kalangan, terutama di pedesaan atau komunitas yang masih memegang erat nilai-nilai tradisional, peristiwa itu dianggap sebagai pertanda buruk. Muncullah yang disebut dengan mitos ditabrak burung saat naik motor. Mitos ini dipercaya sebagai sinyal dari alam semesta bahwa akan ada sesuatu yang tidak baik terjadi, entah itu kecelakaan, kesialan, atau bahkan kabar duka dari kerabat jauh.

Cerita tentang mitos ditabrak burung saat naik motor biasanya muncul dari pengalaman pribadi atau kisah turun-temurun. Seseorang pernah mengaku bahwa sehari setelah ia ditabrak burung pipit saat hendak berangkat kerja, ia mengalami kecelakaan ringan. Lalu cerita itu menyebar, ditambahi bumbu pengalaman serupa dari orang lain, hingga akhirnya menjadi semacam kepercayaan kolektif. Tak peduli seberapa rasional seseorang, ketika sebuah burung tiba-tiba menabrak tubuh saat sedang melaju di jalan, rasa merinding tetap muncul, karena dalam benaknya terlintas: "Jangan-jangan mitos ditabrak burung saat naik motor itu benar."

Dari sisi ilmiah, sebenarnya burung bisa menabrak pengendara motor karena banyak faktor logis. Burung bisa terkejut oleh suara mesin, bingung arah saat hendak menukik, atau kehilangan keseimbangan karena angin. Namun, kehadiran mitos ditabrak burung saat naik motor membuat banyak orang enggan menerima penjelasan logis tersebut. Yang terpikir pertama justru: "Ada yang nggak beres." Padahal, burung pun bisa panik atau salah perhitungan seperti halnya manusia.

Keunikan dari mitos ditabrak burung saat naik motor adalah bagaimana ia mampu bertahan di era serba digital. Di berbagai forum daring, media sosial, bahkan grup WhatsApp keluarga, cerita-cerita semacam ini tetap muncul. Ada yang mengaku dijatuhi kotoran burung saat di jalan dan beberapa jam kemudian kehilangan dompet. Ada juga yang bercerita bahwa setelah ditabrak burung, ia mendapat kabar duka dari kampung. Semua itu memperkuat keyakinan bahwa mitos ditabrak burung saat naik motor bukan hanya isapan jempol.

Namun, seperti mitos lainnya, mitos ditabrak burung saat naik motor juga mencerminkan cara manusia memahami ketidakpastian hidup. Kita selalu mencari makna dari hal-hal yang sulit dijelaskan, apalagi jika menyangkut keselamatan di jalan atau nasib yang berubah tiba-tiba. Ketika sesuatu yang tak lazim terjadi, seperti burung menabrak saat kita sedang mengendarai motor, insting kita ingin mengaitkannya dengan sesuatu yang lebih besar daripada kebetulan semata.

Tak sedikit pula yang menganggap mitos ditabrak burung saat naik motor sebagai bentuk komunikasi dari alam atau roh leluhur. Mereka percaya burung membawa pesan, dan saat pesan itu "dipaksakan masuk" lewat tabrakan, artinya ada pesan penting yang harus diperhatikan. Hal ini erat kaitannya dengan budaya animisme yang masih melekat dalam sebagian masyarakat Indonesia, meski dalam bentuk yang lebih samar atau terselubung dalam istilah "firasat".

Di sisi lain, mitos ditabrak burung saat naik motor juga bisa dilihat sebagai bentuk kontrol sosial. Ketika seseorang mengalami kejadian semacam itu, biasanya orang tua atau tetua kampung akan menyarankan untuk lebih hati-hati, menghindari bepergian jauh, atau bahkan melakukan ritual tertentu. Ini bisa jadi cara tak langsung untuk melindungi orang dari potensi bahaya, meskipun dibungkus dalam narasi mistik.

Generasi muda pun tak lepas dari pengaruh mitos ditabrak burung saat naik motor. Meski banyak yang mengaku tidak percaya, tetap saja ada yang langsung berhenti sejenak di pinggir jalan, memeriksa tubuh dan motor, lalu mengirim pesan ke orang terdekat, hanya untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Di titik ini, bisa dibilang mitos tersebut telah masuk ke wilayah psikologis: bukan lagi soal percaya atau tidak, tapi karena rasa tak nyaman yang ditinggalkannya.

Lucunya, ada juga yang memanfaatkan mitos ditabrak burung saat naik motor untuk bercanda. Di TikTok atau Instagram, muncul video orang yang pura-pura ketakutan setelah ditabrak burung dan lalu membuat narasi dramatis ala film horor. Meski konteksnya lelucon, ini justru menunjukkan betapa mitos tersebut telah menjadi bagian dari budaya pop—dan masih punya daya hidup yang kuat di tengah gempuran rasionalitas.

Akhirnya, mau percaya atau tidak, mitos ditabrak burung saat naik motor adalah contoh bagaimana kejadian kecil bisa berkembang menjadi narasi besar. Ia bukan hanya soal burung dan motor, tapi tentang bagaimana manusia selalu ingin mencari tanda dalam kekacauan, dan mengubah hal tak terduga menjadi sesuatu yang bisa dimengerti. Mitos ini mungkin tak bisa dibuktikan, tapi kekuatannya terletak pada kenyataan bahwa banyak orang, dari berbagai latar belakang, merasa pernah menjadi bagian dari cerita itu.
 




© 2025 OyotPrivacyDisclaimerContactLogin