Oyot: Makan Malam Bikin Gemuk: Mitos atau Fakta?

Makan Malam Bikin Gemuk Mitos Atau Fakta
Written by Kak Oyot in Mitos.

Topik soal makan malam sering jadi bahan diskusi, terutama di kalangan yang sedang diet atau menjaga berat badan. Pertanyaannya selalu sama: makan malam bikin gemuk mitos atau fakta? Banyak orang percaya kalau makan setelah jam enam sore otomatis bikin berat badan naik. Tapi, benarkah waktu makan satu-satunya penyebab kegemukan?

Dalam berbagai sumbar, yang lebih penting dari jam makan adalah total asupan kalori harian. Jadi ketika membahas makan malam bikin gemuk mitos atau fakta, kita harus lihat dari kacamata keseimbangan kalori. Kalau makan malam tetap dalam batas kebutuhan kalori harian, maka berat badan tidak akan naik hanya karena makan di malam hari.

Banyak yang merasa bersalah makan malam karena percaya metabolisme melambat saat malam. Ini sering dijadikan dasar argumen makan malam bikin gemuk mitos atau fakta. Memang benar bahwa aktivitas tubuh menurun di malam hari, tapi bukan berarti tubuh berhenti membakar kalori. Selama tidur pun, tubuh tetap bekerja—jantung berdetak, otak aktif, dan organ-organ lainnya tetap menjalankan fungsi penting.

Masalah utama sering kali bukan pada makan malam itu sendiri, tapi jenis makanan yang dikonsumsi. Ketika membahas makan malam bikin gemuk mitos atau fakta, perlu disadari bahwa kebiasaan ngemil tinggi gula atau makan berlebihan saat malam bisa menyebabkan surplus kalori. Inilah yang pada akhirnya menambah berat badan, bukan karena jam makannya.

Penelitian juga menunjukkan bahwa tidak semua orang merespons waktu makan dengan cara yang sama. Ada yang mengalami peningkatan berat badan jika makan larut malam, terutama jika pola makannya tidak teratur. Namun, ini tidak bisa dijadikan patokan umum dalam menentukan makan malam bikin gemuk mitos atau fakta. Gaya hidup, kualitas tidur, dan tingkat aktivitas fisik juga sangat berperan.

Sebagian orang melewatkan makan malam demi menurunkan berat badan. Tapi justru hal ini bisa berbalik merugikan. Ketika membahas makan malam bikin gemuk mitos atau fakta, perlu dipahami bahwa melewatkan makan malam bisa membuat seseorang lapar berlebihan keesokan harinya, yang bisa memicu makan berlebihan di pagi atau siang hari.

Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang makan malam dengan porsi wajar dan kandungan nutrisi seimbang cenderung merasa lebih kenyang dan tidak makan berlebihan sepanjang hari. Ini kembali memperkuat argumen bahwa makan malam bikin gemuk mitos atau fakta harus dinilai berdasarkan konteks, bukan asumsi umum.

Beberapa orang juga menganggap makan malam tidak sehat karena sering dikaitkan dengan kebiasaan buruk seperti nonton TV sambil makan atau ngemil makanan cepat saji. Ketika membahas makan malam bikin gemuk mitos atau fakta, pola makan ini memang bisa berdampak negatif, tapi bukan karena jamnya, melainkan karena kualitas dan kuantitas makanannya.

Untuk mereka yang berolahraga di sore atau malam hari, makan malam justru penting untuk pemulihan tubuh. Dalam konteks ini, makan malam bikin gemuk mitos atau fakta tidak berlaku mutlak. Tubuh butuh energi untuk memperbaiki jaringan otot dan mengisi ulang cadangan energi setelah aktivitas fisik.

Kunci utama tetap ada pada konsistensi dan kesadaran akan kebutuhan tubuh. Jika makan malam dilakukan dengan porsi tepat, pilihan makanan sehat, dan tidak berlebihan, maka makan malam bikin gemuk mitos atau fakta jadi isu yang kurang relevan. Berat badan naik bukan karena makan malam, tapi karena asupan total kalori melebihi kebutuhan harian.

Kesimpulannya, makan malam tidak otomatis membuat gemuk. Yang menentukan adalah seberapa banyak yang dimakan, apa yang dimakan, dan bagaimana gaya hidup secara keseluruhan. Jadi saat dihadapkan dengan pernyataan makan malam bikin gemuk mitos atau fakta, sebaiknya jangan langsung percaya tanpa memahami konteks dan fakta ilmiahnya.




© 2025 OyotPrivacyDisclaimerContactLogin