Oyot: Mengenal Cara Ternak Ikan Cupang dari Awal Sampai Akhir dengan Modal Minim

Cara Ternak Ikan Cupang Dari Awal Sampai Akhir
Written by Kak Oyot in Hobi.

Mengenal cara ternak ikan cupang dari awal sampai akhir dengan modal minim sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Banyak orang mengira budidaya ikan hias membutuhkan biaya besar dan peralatan canggih, padahal kenyataannya, ikan cupang justru termasuk salah satu jenis ikan yang paling sederhana dalam hal perawatan dan pembiakan. Dengan sedikit kreativitas dan pengetahuan dasar, siapa pun bisa memulai usaha ini bahkan dari rumah sendiri.

Hal pertama yang perlu disiapkan adalah indukan berkualitas. Memilih indukan jantan dan betina yang sehat adalah kunci sukses dalam budidaya. Ciri-ciri indukan jantan yang bagus biasanya memiliki warna cerah, sirip panjang, dan gerak aktif. Sedangkan betina umumnya bertubuh lebih kecil, perut agak buncit, dan warna lebih pucat. Tidak perlu langsung membeli indukan mahal, banyak penjual ikan cupang lokal yang menawarkan bibit bagus dengan harga terjangkau. Jika rajin mencari, Anda bisa mendapatkan sepasang indukan hanya dengan modal sekitar 20–30 ribu rupiah.

Setelah indukan siap, Anda perlu menyiapkan wadah pemijahan. Untuk menekan biaya, Anda bisa menggunakan toples plastik, ember bekas, atau baskom besar yang tidak bocor. Tidak perlu menggunakan akuarium mahal. Pastikan wadah bersih dan cukup besar agar ikan tidak stres. Tambahkan juga daun ketapang kering ke dalam air, karena daun ini bisa menurunkan pH dan membuat ikan lebih nyaman serta mempercepat proses pemijahan.

Proses pemijahan biasanya dimulai dengan memisahkan indukan jantan dan betina terlebih dahulu. Taruh keduanya dalam wadah berbeda tapi masih bisa saling melihat, misalnya dengan menaruh toples betina di dalam wadah pemijahan. Setelah beberapa hari, saat keduanya sudah terlihat siap kawin (betina perutnya makin buncit, jantan membuat gelembung di permukaan air), barulah keduanya disatukan dalam wadah yang sama.

Perkawinan ikan cupang berlangsung cepat. Jantan akan membuahi telur yang dikeluarkan betina, lalu memindahkannya ke sarang gelembung. Proses ini bisa berlangsung beberapa jam. Setelah selesai, betina harus segera dipisahkan karena tugas menjaga telur sepenuhnya dilakukan oleh jantan. Dalam waktu sekitar dua sampai tiga hari, telur akan menetas menjadi burayak. Pada tahap ini, Anda tidak perlu memberi makan dulu, karena burayak masih hidup dari sisa kuning telurnya.

Salah satu bagian penting dalam cara ternak ikan cupang dari awal sampai akhir adalah perawatan burayak. Setelah umur tiga hari, barulah Anda mulai memberi pakan berupa infusoria, yaitu pakan alami mikro yang bisa dibuat sendiri. Caranya juga murah—cukup rendam beberapa lembar daun kol atau pisang dalam air selama 2–3 hari, dan infusoria akan tumbuh secara alami. Setelah burayak berumur seminggu lebih, Anda bisa mulai memberi kutu air atau cacing sutra yang telah disaring agar ukurannya sesuai dengan mulut burayak.

Untuk menjaga kualitas air, usahakan mengganti air secara berkala sebanyak 30–50% setiap beberapa hari sekali. Gunakan air endapan atau air sumur yang bersih dan bebas kaporit. Jangan ganti seluruh air sekaligus karena bisa membuat burayak stres atau bahkan mati.

Ketika burayak sudah mencapai usia 1 bulan, Anda bisa mulai memindahkan mereka ke wadah yang lebih luas dan mulai memisahkan yang lebih besar agar tidak saling memakan. Ikan cupang dikenal agresif, jadi pemisahan ini penting untuk menghindari kanibalisme. Anda bisa memakai botol bekas air mineral sebagai tempat individual untuk ikan jantan, sedangkan betina biasanya bisa tetap dikelompokkan.

Dari sini, Anda hanya tinggal melanjutkan proses pembesaran dengan rutin memberi makan dan menjaga air tetap bersih. Dalam usia 3 bulan, ikan cupang sudah bisa dijual atau diikutsertakan dalam kontes jika kualitasnya bagus. Di sinilah potensi keuntungan mulai terlihat. Banyak penghobi ikan hias yang rela membayar mahal untuk ikan cupang dengan warna unik dan bentuk sirip menarik.

Intinya, cara ternak ikan cupang dari awal sampai akhir dengan modal minim bukan hal yang mustahil. Kunci utamanya adalah konsistensi, ketelatenan, dan pengetahuan dasar soal perilaku dan kebutuhan ikan ini. Banyak peternak sukses memulai dari skala kecil, bahkan hanya dari satu ember di pekarangan rumah. Selama Anda rajin belajar dan mencoba, Anda bisa menghasilkan ikan berkualitas tanpa harus keluar banyak uang di awal. Usaha ini bisa menjadi sumber penghasilan tambahan, atau bahkan bisnis utama jika ditekuni dengan serius.




© 2025 OyotPrivacyDisclaimerContactLogin