
Menguak mitos mencuci baju malam hari yang masih dipercaya banyak orang memang menarik untuk dibahas, apalagi karena kebiasaan ini sebenarnya sangat umum dilakukan. Di tengah gaya hidup modern dan padatnya aktivitas harian, malam hari sering jadi satu-satunya waktu luang untuk menyelesaikan pekerjaan rumah, termasuk mencuci baju. Namun, entah dari mana asalnya, banyak orang yang masih menghindari mencuci di malam hari karena berbagai anggapan yang belum tentu masuk akal. Mitos mencuci baju malam hari pun menyebar luas, diwariskan dari generasi ke generasi tanpa banyak yang mempertanyakan logikanya.
Salah satu mitos mencuci baju di malam hari yang paling sering terdengar adalah soal "mengundang energi negatif." Dalam beberapa budaya, menuci baju setelah matahari terbenam dianggap bisa membuka pintu untuk hal-hal mistis. Ada yang bilang mencuci baju malam hari bisa mengundang roh halus, membawa sial, atau menyebabkan anggota keluarga jatuh sakit. Tapi kalau dipikir secara rasional, aktivitas mencuci baju tidak ada hubungannya dengan hal gaib. Mesin cuci tidak mengenal waktu angker. Air dan deterjen juga tidak akan berubah jadi media pemanggil makhluk halus hanya karena dipakai malam hari. Mitos mencuci baju malam hari ini bertahan bukan karena logika, melainkan karena ketakutan yang diturunkan secara sosial.
Mitos mencuci baju malam hari lainnya yang cukup populer adalah anggapan bahwa mencuci saat malam bisa membuat rezeki seret. Beberapa orang percaya kalau mencuci baju setelah maghrib atau terlalu larut bisa "membuang keberuntungan." Padahal, dalam kenyataannya, pekerjaan rumah tangga seperti mencuci tidak ada hubungannya dengan aliran rezeki seseorang. Produktivitas dan manajemen waktu justru lebih realistis untuk menentukan bagaimana seseorang menjalani hidupnya. Kalau seseorang hanya punya waktu malam hari untuk mencuci karena siangnya harus bekerja, apakah itu berarti rezekinya bakal seret? Tentu tidak. Mitos mencuci baji di malam hari seperti ini perlu diluruskan agar tidak jadi penghalang logika.
Selain mitos bernuansa mistis, ada juga mitos mencuci baju malam hari yang berkaitan dengan kesehatan. Beberapa orang percaya bahwa mencuci baju malam hari bisa menyebabkan sakit, terutama masuk angin atau rematik. Ini muncul karena suhu udara malam yang lebih dingin dan anggapan bahwa air malam hari "lebih dingin dan jahat." Padahal, selama mencuci dilakukan dengan perlindungan yang cukup, seperti memakai sarung tangan atau tidak terlalu lama terpapar air dingin, maka tidak ada alasan logis seseorang bisa langsung sakit hanya karena mencuci malam-malam. Mitos mencuci baju di malam hari yang satu ini lebih tepat dikaitkan dengan kebiasaan tidak menjaga kesehatan saat beraktivitas, bukan pada waktunya.
Sebagian mitos mencuci baju malam hari juga bersumber dari kekhawatiran praktis, misalnya soal pakaian yang tidak cepat kering. Ini memang masuk akal, karena jika seseorang mencuci baju malam hari dan menggantungnya di tempat tanpa ventilasi baik, bisa saja baju jadi lembab atau bau apek. Tapi bukan berarti malam hari tidak boleh mencuci. Saat ini sudah banyak rumah yang punya pengering mesin cuci, atau ruang khusus laundry yang memungkinkan pengeringan optimal meski malam hari. Jadi, selama tahu cara mencuci dan mengeringkan yang tepat, mitos mencuci baju di malam bari ini tidak perlu ditakuti.
Di beberapa keluarga, mitos mencuci baju malam hari juga dikaitkan dengan sopan santun atau etika. Ada yang bilang bahwa mencuci malam-malam bisa mengganggu tetangga, terutama kalau pakai mesin cuci yang berisik. Ini bukan mitos sepenuhnya, tapi lebih ke soal kepedulian sosial. Kalau Anda tinggal di area padat penduduk dengan dinding tipis, masuk akal untuk menunda mencuci demi kenyamanan bersama. Tapi ini soal waktu dan toleransi, bukan larangan mutlak. Mitos mencuci baju di malam hari dalam konteks ini sebenarnya bisa disesuaikan dengan situasi masing-masing.
Yang menarik, di zaman sekarang, mitos mencuci baju malam hari malah bertabrakan dengna realitas hidup banyak orang. Banyak pekerja, mahasiswa, atau ibu rumah tangga yang hanya punya waktu luang di malam hari. Dengan bantuan teknologi seperti mesin cuci otomatis, timer, dan pengering, mencuci baju malam hari malah jadi sangat praktis. Bahkan beberapa orang sengaja mencuci malam agar pagi harinya bisa langsung menjemur atau menyetrika. Kalau semua dilakukan dengan benar dan tidak mengganggu orang lain, tidak ada alasan untuk takut. Mitos mencuci baju di malam hari justru bisa jadi penghambat produktifitas kalau terus dipertahankan.
Kita perlu mulai memilah antara mitos dan fakta. Mitos mencuci baju malam hari mungkin dulunya muncul dari kondisi lingkungan yang berbeda, misalnya belum adanya listrik, penerangan yang minim, atau faktor kepercayaan lokal. Tapi saat ini, dengan kondisi hidup yang lebih modern dan serba cepat, kita harus berani menyesuaikan pola pikir. Tidak semua yang "katanya" buruk memang benar buruk. Mitos mencuci baju di malam hari tidak punya dasar ilmiah atau bukti kuat yang bisa dipertanggungjawabkan. Yang penting adalah bagaimana kita menjaga kebersihan, kesehatan, dan kenyamanan dalam beraktivitas.
Akhirnya, memilih waktu mencuci baju adalah soal kebutuhan dan kenyamanan masing-masing. Selama tidak merugikan disi sendiri apalagi orang lain, tidak perlu takut pada mitos mencuci baju malam hari. Lagipula, yang bikin hidup bersih itu bukan jamnya, tapi caranya.